Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Digelar Sampai Besok, Sandiaga: Ada Makanan dari 172 UMKM, Barongsa

SHARE

TEMPO.COJakarta - Event wisata Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) kembali digelar mulai 30 Januari hingga Minggu besok, 5 Februari 2023. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan ada makanan dari 172 UMKM atau usaha mikro, kecil, dan menengah, barongsai hingga perlombaan dalam event ini.

Hal ini diungkap Sandiaga melalui akun media sosial Twitter resminya. Dia mengunggah video yang memperlihatkan ia tengah mengunjungi Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta di kawasan Pecinan Kampung Ketandan, Yogyakarta.

“Beragam makanan dari 172 UMKM, atraksi barongsai, hingga perlombaan ada di sini semua,” cuit Sandiaga, Sabtu, 4 Februari 2023.

Dia pun mengaku bangga melihat kuliner dipadu dengan budaya yang semakin meningkat pesat. “Optimistis sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kita akan semakin bangkit dan akan mewujudkan 4,4 juta lapangan kerja,” tuturnya.

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta menghadirkan ratusan stand kuliner yang memanjakan lidah pengunjung di sepanjang Jalan Ketandan Wetan sampai Ketandan Kulon. Kulinernya pun lengkap, dari yang halal hingga nonhalal.

Meski begitu, mudah membedakan makanan halal dan nonhalal karena panitia membuat kompleks stand keduanya secara terpisah. Dari pantauan Tempo, untuk makanan nonhalal yang menyajikan aneka olahan daging babi seperti babi panggang, rica, sate, geprek hingga olahan daging celeng, hanya terpusat di satu ruas jalan Ketandan Lor sisi selatan saja atau yang mengarah ke Pasar Beringharjo.

Stand nonhalal tersebut juga memasang spanduk besar dan daftar menu yang menampilkan tanda makanan nonhalal. Rutenya juga mudah ditandai, yakni dari simpang pertemuan jalur Ketandan Kulon dan Ketandan Lor, jika melihat ke selatan atau arah Pasar Beringharjo akan terlihat deretan lapak makanan nonhalal itu.

Adapun untuk menemukan makanan halal, jauh lebih mudah. Sebab, semua stand selain di ruas Ketandan Lor sisi selatan itu seluruhnya menyajikan makanan halal. Makanan halal di situ tersebar di semua stand sepanjang Jalan Ketandan Lor sisi utara, Ketandan Kulon dan Ketandan Wetan. Berbagai makanan khas Cina yang aman dan halal disantap pun beragam, seperti choipan atau kue yang berisi sayuran, lontong Cap Gomeh, bakcang yang isinya bukan daging babi dan wedang kacang.

Sore nanti akan ada karnaval selama kurang lebih tiga jam di Jalan Malioboro. Selain itu, ada juga kegiatan lainnya, mulai dari pagelaran seni dan budaya, berbagai lomba, pameran, stand bazar, serta panggung pentas seni.

AMELIA RAHIMA SARI | PRIBADI WICAKSONO